EDS pada ayam pengaruhi produksi telur

EDS Ayam atau Egg Drop Syndrome pada ayam adalah penyakit yang mempengaruhi industri peternakan ayam dengan cara menurunkan produksi telur secara signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan pengobatan penyakit EDS pada ayam. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, peternak dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi dan menjaga kesehatan ayam mereka.

Apa itu Egg Drop Syndrome (EDS)?

Egg Drop Syndrome adalah penyakit dengan kemampuan mengaglutinasi sel darah merah. Penyebab utama EDS pada ayam adalah infeksi virus Avian Adenovirus Tipe I. Tahun 1976 merupakan tahun dimana penyakit ini pertama kali ditemukan. Penyakit ini juga memiliki sebutan lain seperti EDS 76 merujuk pada tahun pertama kali virus ini ditemukan. Penyakit ini ditemukan oleh Van Eck dimana pada masa tersebut untuk pertama kalinya terjadi kasus penurunan produksi ayam di Belanda. Setelah itu, kasus penurunan produksi ini merambah ke seluruh dunia, dan puncaknya adalah di tahun 1980 dan 1990-an. 

Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi, atau melalui perkakas, peralatan, atau pakaian yang terkontaminasi. Penyebaran dari penyakit ini juga bisa terjadi secara vertikal melalui induk ke anak, dan juga secara horizontal menyebar ke ayam lain. Faktor-faktor lingkungan seperti kelembaban yang tinggi dan sanitasi yang buruk juga dapat mempengaruhi penyebaran penyakit ini. Umumnya penyakit ini menyerang ayam petelur kala ayam tersebut sedang memasuki masa produksi yakni sekitar umur 25 – 26 minggu. Ayam yang terinfeksi penyakit virus EDS 76 ini tidak akan menunjukkan gejala sakit, tetapi tiba-tiba saja mengalami penurunan produksi dan penurunan kualitas terus secara drastis.

Telur yang dihasilkan akan mengalami kerabang yang pucat, menipis, dan berubah bentuk menjadi kecil, bahkan ada beberapa telur juga yang tidak memiliki kerabang. Hasil produksi telur itu sendiri juga bisa mengalami penurunan 20% hingga 40% selama 6 sampai 10 minggu. Gejala klinis yang tampak biasanya akan muncul di hari ke 7 – 9 setelah infeksi dari virus tersebut. Hal tersebut adalah perubahan patologi pada anatomi berupa oviduct yang kendur dan terdapat oedema atau penimbunan cairan pada jaringan subserosa ayam.

Gejala Penyakit Egg Drop Syndrome (EDS)

Ayam yang terinfeksi EDS akan menunjukkan gejala yang khas. Beberapa gejala umum yang dapat diamati pada ayam yang berusia 25-35 minggu, diantaranya penurunan produksi telur, penurunan kualitas telur, kerabang telur yang lemah, dan telur yang pecah sebelum waktunya. Selain itu, ayam yang terinfeksi juga dapat menunjukkan gejala seperti penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, diare, dan kelesuan, hingga warna jengger ayam yang menjadi pucat.

Risiko EDS pada ayam ini sendiri adalah terjadinya penurunan kesehatan pada ayam-ayam yang berada di satu kandang dan kerugian secara ekonomi. Meski hanya satu ayam yang terinfeksi, bisa berdampak besar karena penyakit ini menular secara vertikal maupun horizontal. Untuk itu, hal terpenting adalah menjaga kebersihan dan kondisi kandang ayam.

Cara Mengatasi EDS Pada Ayam Petelur

Sayangnya, tidak ada pengobatan khusus untuk EDS pada saat ini. Namun, langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan termasuk menerapkan biosecurity yang ketat, memperbaiki sanitasi kandang, menjaga kebersihan peralatan, mengisolasi ayam yang terinfeksi, dan memastikan untuk memberi vaksin eds pada ayam petelur yang rentan terhadap EDS. Vaksin EDS ayam petelur bisa diberikan pada ayam yang berumur 15-16 minggu atau 2-3 minggu sebelum masa bertelur. Konsultasikan juga dengan pakar peternakan untuk strategi pengobatan dan pencegahan yang lebih tepat dan spesifik. Untuk konsultasi ini kamu bisa menghubungi kami disini.

Dampak Ekonomi dan Manajemen Ayam yang Terinfeksi

EDS dapat memiliki dampak yang signifikan pada industri peternakan ayam. Penurunan produksi telur dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi peternak dan bisnis terkait. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memiliki sistem manajemen yang efektif. Meliputi pemantauan kesehatan ayam secara teratur, pemilihan vaksin yang tepat, dan tindakan cepat dalam menangani kasus EDS yang terdeteksi.

Kesimpulan

Egg Drop Syndrome adalah penyakit yang dapat menyebabkan penurunan produksi telur yang signifikan pada ayam. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan. Peternak dapat melindungi populasi ayam mereka dari EDS dan menjaga kelangsungan usaha mereka. Selalu konsultasikan dengan pakar peternakan (link ke wa) untuk bantuan dan saran yang lebih spesifik dalam mengatasi EDS pada ayam.

X