Parameter kualitas air

Apa saja 3 parameter kualitas air? – Tambak adalah salah satu sumber daya penting dalam industri perikanan. Untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil tambak, penting bagi para petani tambak untuk memahami dan memantau parameter kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhan organisme tambak. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa parameter kualitas air yang perlu diperhatikan dalam mengelola tambak yang terbagi menjadi 3 parameter yaitu parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologis.

1. Parameter Fisika, apa saja parameter untuk menentukan kualitas air secara fisika?

Suhu Air

Suhu air adalah salah satu parameter penting yang berpengaruh langsung pada aktivitas biologis organisme tambak. Temperatur yang tidak sesuai dapat mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi ikan tambak. Setiap spesies memiliki suhu optimal yang harus dipertahankan dalam tambak untuk mencapai produktivitas yang maksimal. Udang dan ikan merupakan hewan poikiloterm yang artinya suhu tubuh udang dan ikan tersebut mengikuti suhu dari lingkungannya. Suhu air yang terlalu rendah akan menyebabkan metabolisme menjadi terhambat dan nafsu makan menurun. Sedangkan suhu air yang terlalu tinggi menyebabkan metabolisme menjadi lebih cepat sehingga dapat berujung pada kematian. Suhu ideal untuk budidaya ikan atau udang berkisar 28-30˚ C. Untuk itu, penting bagi petambak untuk memantau suhu air secara teratur dan menggunakan sistem pengendalian suhu yang efektif. 

Kecerahan Sinar Matahari

Kecerahan dapat dilihat dari sejauh mana sinar matahari dapat menembus ke dalam tambak. Fitoplankton menggunakan sinar matahari untuk dapat berfotosintesis. Akan tetapi, sinar matahari yang terlalu berlebihan juga tidak baik untuk udang atau ikan. Kecerahan biasanya dipengaruhi oleh banyaknya plankton dan partikel tersuspensi. Idealnya, kecerahan yang baik itu berkisar antara 20-40 cm tergantung dari kedalaman tambak tersebut.

Warna Air

Warna air tambak yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan udang atau ikan adalah air tambak yang berwarna hijau. Cahaya yang kita lihat melalui mata kita merupakan hasil dari pantulan yang diproduksi oleh mikroorganisme, zat terlarut, dan mineral yang terdapat di dalam perairan tambak. Faktor yang paling utama dalam terjadinya perubahan warna air tambak adalah variasi dan fluktuasi jumlah fitoplankton. Namun, air tambak yang berwarna hijau tidak selamanya bisa dijadikan patokan. Sebab, ada jenis plankton baik lainnya yang tidak menghasilkan warna hijau pada air tambak.

2. Parameter Kimia, apa saja parameter untuk menentukan kualitas air secara kimia?

Kualitas Oksigen Terlarut / Dissolved Oxygen (DO)

Oksigen terlarut adalah parameter yang sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan organisme tambak. Konsentrasi oksigen yang rendah dapat menyebabkan stres oksigen pada ikan dan gangguan pertumbuhan. Untuk meningkatkan kualitas air, petani tambak harus memastikan ada cukup oksigen terlarut di dalam air tambak. Sirkulasi air dan penggunaan aerator adalah metode yang umum digunakan untuk meningkatkan kualitas oksigen terlarut. Oksigen terlarut ini berguna untuk respirasi, proses fisiologis dan metabolisme. Oksigen terlarut juga digunakan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik yang terdapat di dalam air tambak. DO yang disarankan adalah ≥ 4 ppm. Apabila nilai DO kurang dari 4 ppm dapat menyebabkan toksisitas air dan kematian massal.

Salinitas

Salinitas atau yang disebut juga keasinan merupakan jumlah kadar garam terlarut yang terdapat dalam air. tingkat yang disarankan untuk kolam air budidaya udang atau ikan adalah sebesar 26-32 ppt. Tingkat salinitas yang terlalu tinggi bisa diatasi dengan menambah air tawar ke dalam kolam, sedangkan tingkat salinitas terlalu rendah bisa diatasi dengan menambah NaCl.

Kualitas Air dan Keasaman (pH)

Kualitas air dan tingkat keasaman (pH) juga memainkan peran penting dalam kualitas pertumbuhan organisme tambak. pH air yang tidak seimbang dapat menyebabkan stres pada ikan dan gangguan dalam penyerapan nutrisi. Penting bagi petambak untuk mengukur dan mengontrol pH air secara teratur menggunakan bahan kimia yang sesuai untuk menjaga pH yang optimal. pH yang rendah bisa diatasi dengan pengapuran, sedangkan pH yang tinggi (basa) bisa diatasi dengan menambah larutan asam. pH yang direkomendasikan berkisar di angka 7,5 – 8,5.

Konsentrasi Amonia dan Nitrit

Konsentrasi amonia dan nitrit dalam air tambak adalah indikator tingkat pencemaran air. Tingkat yang tinggi dapat menyebabkan stres pada organisme tambak dan menyebabkan gangguan kesehatan. Untuk mengurangi konsentrasi amonia dan nitrit, petambak harus memperhatikan kebersihan tambak, melakukan pergantian air secara teratur, dan mempertahankan tingkat populasi ikan yang seimbang. 

Sisa pakan dan kotoran yang mengendap di dasar kolam dapat menyebabkan kenaikan kadar amonia. Amonia dengan kadar yang tinggi menimbulkan bau tidak sedap, mengganggu pertumbuhan dan bisa menyebabkan kematian biota. Ketika amonia sudah terakumulasi sampai pada tingkat beracun atau toksisitas, udang atau ikan tidak akan dapat mengekstrak energi dari pakan lagi secara efisien. Amonia dalam kolam idealnya adalah  ≤ 0,1 mg/L.

Nitrit berasal dari siklus nitrogen yang diregulasi oleh aktivitas biologi. Siklus ini terbagi menjadi 3 tahapan yaitu fiksasi, nitrifikasi dan reduksi nitrat dimana fitoplankton dan bakteri memiliki peran dalam siklus ini. Jika siklus ini terganggu, bisa menyebabkan nitrit terakumulasi di dalam kolam. Akumulasi nitrit bisa menyebabkan penurunan respon imun sehingga udang atau ikan lebih rentan terserang penyakit. Nilai nitrit yang baik bagi kolam yaitu ≤ 0,5 mg/L.

Fosfat

Fosfat adalah senyawa kimia yang terdapat pada air tambak, senyawa kimia ini berasal dari sisa pakan dan sebenarnya diperlukan oleh organisme dalam air, namun kadar fosfat yang berlebih di kolam juga tidak baik. Tingginya fosfat akan meningkatkan pertumbuhan plankton sehingga menyebabkan terjadinya blooming. Akibatnya sinar matahari menjadi sulit untuk menembus ke dalam tambak. Fosfat yang disarankan untuk tambak adalah 0,1 – 0,5 mg/L.

TOM (Total Organic Matters)

TOM merupakan kandungan bahan organik yang ada dalam air yang terdiri dari bahan organik terlarut, tersuspensi, dan koloid. Nilai dari TOM sejalan dengan tingkat pencemaran air yang terjadi di dalam kolam. Tinggi dan rendahnya TOM secara fisik bisa tampak dari warna yang keruh dan bau. Nilai TOM yang disarankan dalam tambak adalah ≤ 100 mg/L.

Kesadahan

Kesadahan atau yang sering diartikan sebagai sifat atau karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.Kesuburan tambak dipengaruhi oleh tingkat kesadahan air. Jika kesadahan air terlalu rendah, dapat ditingkatkan dengan melakukan proses pengapuran. Akan tetapi, total kesadahan yang terlalu tinggi bisa membahayakan biota yang hidup di dalamnya. Kesadahan yang tinggi membentuk sebuah kerak yang menempel pada insang, akibatnya udang atau ikan menjadi sulit bernafas. Nilai kesadahan yang disarankan adalah ≤ 300 ppm.

3. Parameter Biologis, apa saja parameter untuk menentukan kualitas air secara biologis?

Plankton

Plankton adalah pakan alami bagi udang atau ikan di kolam. Namun, ada beberapa jenis fitoplankton yang sifatnya berubah menjadi toksik ketika terjadi blooming. Jenis fitoplankton tersebut adalah Microcystis sp., Trichodesmium sp., Noctiluca sp., Gymnodinium sp., dan Gonyaulax sp. Fitoplankton menggunakan oksigen untuk bernafas di malam hari, sehingga menyebabkan adanya persaingan antara fitoplankton dengan udang dalam menggunakan oksigen terlarut atau DO. Jika hal ini terjadi dan tidak ada suplai oksigen tambahan, maka DO dalam tambak akan menjadi 0 mg/L. Akibatnya, kematian massal tidak akan terhindarkan.

Bakteri

Kualitas air yang buruk mendatangkan penyakit. Kualitas air yang buruk menjadi kesempatan bagi bakteri untuk menyerang udang dalam tambak. Jenis bakteri yang paling sering menyerang udang dan merugikan adalah Vibrio sp. . Bakteri ini merupakan penyebab dari penyakit White Feces Diseases (WFD) dan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). Untuk menghindari hadirnya bakteri yang bisa menginfeksi udang atau ikan budidaya, perlu untuk melakukan peningkatan kualitas air.

Kesimpulan

Memahami dan memantau parameter kualitas air tambak adalah langkah penting dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil tambak. Dengan memperhatikan 3 parameter seperti parameter fisika, kimia, dan biologis yang terdiri dari suhu air, kecerahan, warna air, kualitas oksigen terlarut, salinitas, pH, konsentrasi amonia dan nitrit, fosfat, TOM, kesadahan, keberadaan plankton serta bakteri. Petambak dapat mengelola tambak mereka dengan lebih efektif. Dalam jangka panjang, pemahaman yang baik tentang parameter kualitas air akan membantu menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme tambak. Untuk kamu yang membutuhkan keperluan dalam meningkatkan kualitas air tambak, kamu bisa menghubungi kami disini untuk informasi lebih lanjut.

X